PROLOG
K
|
ita
sering mendengar atau membaca di media, ada orang bunuh diri karena berbagai masalah yang
menimpa hidupnya. Mulai dari hal remeh (tidak dikunjungi pacar waktu ulang
tahun),
sampai hal yang cukup berat (kebangkrutan, dikhianati, penyakit yang tak kunjung sembuh, dsb).
Disisi lain, kita mendengar atau membaca, bahkan melihat, ada orang yang tega membunuh orang
lain karena masalah sepele (berebut uang seratus rupiah). Sampai hal-hal yang dianggap cukup berat (perampok yang membunuh korbannya, pembunuh bayaran,
pembalasan dendam, persaingan bisnis, dsb).
Peristiwa
menghilangkan nyawa sendiri dan nyawa orang lain di atas merupakan hal yang
patut disayangkan. Orang-orang ini, karena pola berpikir yang dibutakan,
lupa bahwa sebenarnya mereka adalah mahluk ciptaan Tuhan. Tidak mengetahui
bahwa hidup di dunia adalah untuk memuliakan Allah. Lupa bahwa tujuan hidup di
dunia ini merupakan latihan dan persiapan menuju hidup yang kekal.
Filsuf
terkenal dari Yunani,
Plato[i], yang oleh Cicero[ii]
disebut sebagai Plato
scribend est mortuus (meninggal ketika menulis), mengatakan bahwa
orang yang rendah kelasnya adalah orang yang hidup dan bertindak berdasarkan naluri perutnya. Orang
yang agak tinggi kelasnya hidup berdasarkan hatinya. Orang yang besar adalah orang yang hidup berdasarkan idea[iii]
(pola berpikir). Jadi pola berpikir menentukan suasana hati.
Suasana hati menentukan tindakan. Dengan demikian orang yang beridea (rasional), bisa hidup unggul melebihi orang yang
emosional. Ini jelas terbukti dalam kehidupan bangsa-bangsa dari berbagai
kebudayaan yang ada di dunia ini.
Akan
tetapi,
jika kita hidup
hanya berdasarkan rasio saja, tidaklah cukup. Rasio adalah standar minimum untuk hidup yang normal. Ada
hal-hal dalam hidup
kita yang tidak bisa dipahami dengan rasio. Filsuf Kristen Pdt. Stephen Tong[iv]
mengatakan hal-hal yang tidak bisa dipahami rasio adalah hal-hal yang melampaui
rasio. Hal-hal yang melampaui rasio yang menimpa umat manusia hanya bisa dipahami
dari sudut pandang kekekalan. Yaitu terang Firman Tuhan. Untuk itulah buku ini
ditulis.
Buku
ini ditujukan kepada semua pengikut
Kristus dari berbagai
gereja yang ada di Indonesia. Jika Anda atau gereja Anda percaya kepada Allah Tritunggal (Trinitas), dan percaya
kepada Pengakuan Iman Rasuli / Kredo Para Rasul / Syhadat Para
Rasul, pasti dapat
memanfaatkan isi buku ini. Dengan menggunakan buku ini, Anda dapat bertumbuh
mengembangkan diri menjadi murid sejati dan pemimpin yang melayani (servant-leader), dengan pola berpikir serta karakter Ilahi.
Oleh
sebab itu, gaya bahasanya jujur, terus terang dan langsung ke pokok
permasalahan (to the point). Anda
akan diajak melihat gambaran besar
dari atas helikopter (helicopter-view).
Sehingga segala sesuatu menjadi jelas seperti apa adanya.
Hampir pada setiap halaman Anda akan menemukan
Firman Allah yang berkuasa merubah
hidup Anda. Bila sungguh-sungguh diresapi, fondasi pola berpikir yang keliru dan sudah terbangun selama ini, akan
dihancurkan. Kemudian pola berpikir itu dibangun kembali dengan pola berpikir
yang Alkitabiah.
Dalam
buku ini Anda akan mendapatkan kebenaran konsep-konsep Ilahi yang kekal, melampaui segala hikmat dunia. Konsep-konsep
Ilahi ini akan memotivasi dan memperlengkapi Anda dengan peralatan rohani yang
dibutuhkan. Sehingga, jika Allah menghendaki, Anda dapat memaksimalkan segala potensi
yang sudah dikaruniakan Allah dalam diri Anda. Pada akhirnya, atas anugerah
Allah, Anda akan dimampukan memuliakan nama-Nya selama hidup yang singkat di
muka bumi.
Dengan
membaca sampai habis, Anda akan paham pola berpikir yang mendasari para Spiritual Giants (raksasa-raksasa
rohani). Seperti David Livingstone, John Sung, Bunda
Teresa dan Billy Graham. Para
raksasa yang serius dan taat pada panggilan Allah dalam hidup mereka. Dan atas
anugerah Allah dapat merubah nasib suatu bangsa.
Apabila Anda menerapkan pola
berpikir yang ada di buku ini dalam hidup sehari-hari, maka hidup Anda akan bebas dari ikatan pola
berpikir yang selama ini membelenggu.
Anda akan memahami dan dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna. (Roma 12:2c-e)
Anda
akan peka dan mampu
membedakan antara kebutuhan (need)
dan keinginan-keinginan (wants). Dalam
prosesnya, berbagai variasi kesombongan dan gengsi (baik terlihat atau tersembunyi)
yang seringkali menghambat Anda, mencuri sukacita Anda dan mengikat Anda, pelan-pelan
akan ditekan dan akhirnya dimatikan.
Sehingga hidup anda akan lepas bebas (free indeed). Penuh sukacita (joy). Penuh makna (meaningful). Tidak kuatir dan takut lagi. Karena Anda
akan diperkaya
dan dipuaskan oleh hikmat Allah dan kasih Kristus.
Hati dan pikiran Anda akan dipelihara
oleh damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dalam Kristus Yesus
(Filipi 4:7).
Aku berdoa supaya Allah Bapa, menurut
kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam
batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar
serta berdasar di dalam kasih. (Efesus 3:16-17)
Dengan
pertolongan Roh Kudus, Anda
akan mampu, berani dan semakin lama semakin mudah untuk membuat keputusan
terbaik dari sudut pandang kekekalan. Hidup Anda akan benar-benar merdeka.
dan kamu akan mengetahui kebenaran,
dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yohanes 8:32)
Dengan
anugerah Allah dan pertolongan Roh Kudus, Anda tidak
ragu lagi atau takut
mematikan keinginan-keinginan daging Anda.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan memperolehnya. (Matius 16:25)
Seperti
Yesus bergumul di Taman Getsemani (Matius 26:39; Lukas 22:42), Anda harus melawan
dan menaklukkan musuh Anda yang paling
utama: keinginan diri Anda sendiri. Dengan
memahami dan menjiwai pengorbanan Kristus di kayu salib, Anda akan berjuang
habis-habisan.
Setelah
selesai membaca buku ini, dan meresapi isinya, kiranya pola berpikir Anda akan berubah (Roma 12:2a-b). Mata rohani
Anda akan terbuka dan memandang segala sesuatu di dunia ini sebagaimana adanya.
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama
dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan
tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun
ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam
seluruh kepenuhan Allah.
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh
lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata
dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat
dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. (Efesus 3:18-21)
Soli Deo Gloria.
Amin.
TED
BELI BUKU INI DI TOKOPEDIA:
[i] Plato (Yunani: Πλάτων) (lahir
sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan
matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah
tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran
Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates.
Source: http://www.kidspast.com/images/plato2.jpg
Plato adalah guru dari
Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia,
"negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya
pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di
mana Socrates adalah peserta utama
[ii] Menurut artikel
di Wikipedia Bahasa Indonesia, Marcus
Tullius Cicero (3 Januari 106 SM – 7 Desember 43 SM) adalah orator dan
negarawan Romawi kuno.
Source: http://rcfrey.files.wordpress.com/2011/08/cicero.jpg
Dia dianggap sebagai ahli pidato Latin terbesar dan
ahli gaya prosa. Lahir dari keluarga bangsawan kaya. Nasibnya tragis. Pada 7
Desember 43 SM, Cicero dibunuh.
[iii] Wikipedia Indonesia menyatakan bahwa sumbangsih
Plato terpenting adalah pandangannya mengenai idea. Pandangan
Plato terhadap idea-idea dipengaruhi oleh pandangan Sokrates tentang definisi.
Idea yang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang modern.
Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di
dalam pemikiran saja.
Menurut Plato, idea tidak diciptakan oleh pemikiran
manusia. Idea tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran
manusia yang tergantung pada idea. Idea
adalah citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak
berubah.
Idea sudah ada dan berdiri sendiri
di luar pemikiran kita. Idea-idea ini saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Misalnya, idea tentang dua buah lukisan tidak dapat terlepas dari idea
dua, idea dua itu sendiri tidak dapat terpisah dengan idea genap. Namun, pada
akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di antara hubungan idea-idea
tersebut. Puncak inilah yang disebut idea yang “indah”. Idea ini melampaui
segala idea yang ada. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Plato
0 comments:
Post a Comment