13 Kualifikasi Seorang Pemimpin Rohani





13 Kualifikasi Seorang Pemimpin Rohani
(13 Qualifications Of A Spiritual Leader)


Kepemimpinan adalah kepelayanan (servanthood). 1 Timotius 3:1-7; 8-13 dalam Alkitab King James Version membedakan antara peranan bishop (penilik jemaat) yang menjelaskan tentang leaders /para pemimpin dan peranan deacon (diaken) menjelaskan tentang servants/ para pelayan. Keduanya tidak bisa dipisahkan karena definisi seorang pemimpin dalam Alkitab adalah kepelayanan (servanthood ─  Mat 23:11; Luk 22:26).

Ayat 1-7 dalam Alkitab versi The Message (MSG) menjelaskan tentang kualifikasi seorang pemimpin dalam gereja dengan lebih jelas.


Kepemimpinan di dalam Gereja [1 Timotius 3:1-7]

The Message (MSG)
Versi Indonesia
(Terjemahan Bebas dari The Message)
If anyone wants to provide leadership in the church, good!
But there are preconditions:
A leader must be:
1.      a well-thought-of,
2.      committed to his wife,
3.      cool and collected,
4.      accessible, and hospitable.
5.      He must know what he’s talking about,
6.      not be overfond of wine,
7.      not pushy but gentle,
8.      not thin-skinned,
9.      not money-hungry.
10.   He must handle his own affairs well,
11.   attentive to his own children and having their respect. For if someone is unable to handle his own affairs, how can he take care of God’s church?
12.   He must not be a new believer, lest the position go to his head and the Devil trip him up.
13.   Outsiders must think well of him, or else the Devil will figure out a way to lure him into his trap.


Jika seseorang ingin melayani dengan memimpin Jemaat, itu hal yang baik !
Tetapi ada hal-hal yang menjadi persyaratannya:
Seorang pemimpin haruslah:
1.      seorang yang memikirkan orang lain dengan baik,
2.      berkomitmen kepada isterinya,
3.      tenang dan dapat menahan diri,
4.      dapat dijangkau dan suka memberi tumpangan,
5.      Ia harus paham dengan apa yang ia bicarakan,
6.      tidak terlalu menggemari anggur,
7.      tidak suka mendesak, tetapi lemah lembut,
8.      tidak mudah tersinggung,
9.      tidak mata duitan,
10.   Ia harus mempu menangani urusannya dengan baik,
11.   perhatian terhadap anak-anaknya sendiri dan dihormati oleh anak-anaknya. Jika seseorang tidak dapat mengurus keluarga sendiri bagaimana ia dapat mengurus jemaat Tuhan?
12.   Ia harus seorang yang bukan baru bertobat, sehingga jika diberikan posisi yang melampaui kematangan rohaninya akan menjadi sombong dan Iblis dapat menghukum dia.
13.   Orang-orang di luar Jemaat harus berpikir baik tentang dia, atau Iblis akan mencari cara untuk memancing dia ke dalam perangkap.


Pemimpin yang berhati pelayan dan pelayan yang memimpin dengan tindakan. Tindakan melayani akan membangun jemaat lokal, tapi mengembangkan para pemimpin akan memampukan suatu konggregasi untuk membangun gereja lainnya di lokasi yang berbeda. Oleh sebab itu, demi pelebaran Kerajaan Allah, Rasul Paulus menganjurkan Timotius untuk mengembangkan para pemimpin dan pelayan dengan memberikan kualifikasi standar di atas.

Menjadi kewajiban para pemimpin untuk mengembangkan pemimpin lainnya. Sebagai pemimpin yang saat ini aktif, ketika Anda meninggal, apakah Anda meninggalkan warisan atau kekosongan? [when you die, do you left behind a legacy or a vacancy?]. Seorang kepala keluarga akan meninggalkan warisan berupa: nilai-nilai kehidupan yang dijalani, perkataan membangun dan memberikan kehidupan yang diucapkan kepada orang lain, perilaku etika yang dilakukan selama hidupnya serta kesetiaan dan kasih kepada keluarga yang berkesinambungan. Warisan yang ditinggalkan tetap hidup walaupun seseorang sudah meninggal. Kekosongan berupa sikap ayah yang suka menganiaya keluarganya (abusive father); perkataan yang kasar dan tidak membangun; tetapi menyakitkan hati;  perasaan tidak dihargai; tidak dicintai, dan perasaan kebingungan,

1.     A leader must be well-thought-of [blameless (KJV) / tidak bercacat (TB)]. Seorang pemimpin haruslah seorang yang memikirkan orang lain dengan baik. Perkataan, tindakan dan sikap kita mempengaruhi atau berpengaruh kepada orang lain. Apalagi jika dilihat orang banyak seperti ketika sedang di mimbar atau one on one ketika sedang berkomunikasi dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. Apakah perkataan dan sikap kita membantu? Apakah peduli? Apakah memberikan semangat? Apakah perkataan kita menunjukkan kehidupan? Jika Anda melayani orang lain dengan bekerja di cafe atau restoran, sikap tidak peduli akan permintaan pelanggan akan membuat pelanggan Anda merasa tidak diperhatikan. Kemungkinan mereka akan kecewa dan pergi. Sikap tidak peduli dengan perkataan orang lain menunjukkan kesombongan/ arogansi. Oleh sebab itu, sikap peduli dan perlakuan baik terhadap orang lain. Menyapa orang lain (walaupun Anda seorang seorang introvert), bisa membina hubungan dengan cara berkomunikasi yang baik dan sopan (good manners); sehingga orang lain merasa diterima, sangat diperlukan bagi seorang pemimpin. Kualifikasi lain adalah tepat janji (jika sudah mengatakan ingin melakukan sesuatu, Anda menepatinya dengan melakukan follow-up). Tepat waktu (tidak datang terlambat ketika sudah membuat janji bertemu atau pulang lebih cepat terutama dalam bekerja) dan tidak membiarkan orang lain menunggu lama. Kualifikasi ini sangat mendasar. Di zaman sosial media saat ini, orang-orang menjadi lebih kritis. Ketika melihat Anda dan sikap yang Anda tunjukkan, mereka hanya punya dua pilihan, mengasihi Anda atau tidak suka kepada Anda. Memang kita tidak mungkin bisa bersikap menyenangkan semua orang (people pleaser), terutama bagi orang-orang yang bermasalah ─ karena bagi orang bermasalah, apapun yang Anda lakukan, akan tetap salah. Tapi setidaknya pemimpin dapat mawas diri untuk tidak menjadi batu sandungan dan membuat orang lain terluka hanya karena tidak dapat membawa diri dengan baik. 
2.      committed to his wife. Seorang pemimpin harus berkomitmen / setia kepada isteri / pasangan hidupnya. Komitmen yang konsisten menunjukkan kedewasaan rohani. Dalam kehidupan banyak komitmen yang sudah dibuat. Kita berkomitmen kepada Allah. Komitmen kepada isteri/suami dan keluarga. Komitmen kepada Jemaat. Komitmen kepada tim pelayanan. Komitmen kepada Family Community. Komitmen kepada gereja. Komitmen dengan pekerjaan. Komitmen dengan pendidikan atau sekolah kita. Komitmen dengan partner bisnis. Komitmen kepada tim olahraga atau komunitas tertentu. Dan seterusnya. Ketika menikah, seseorang sudah berkomitmen untuk setia sampai mati kepada suami / isteri masing-masing. Pasangan Anda akan tahu dan merasakan apakah Anda memprioritaskan dirinya. Terus menerus tidak komit dan melalaikan  pasangan lama-kelamaan akan mengakibatkan ketidakpuasan. Kemudian munculnya kata-kata sindiran. Kemudian kata-kata kasar dan ujungnya kepahitan dalam keluarga. Surat kepada orang Ibrani mengatakan,” Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang (Ibrani 12:15). Jika Anda mendengar seorang isteri atau suami yang kelihatannya tidak ada masalah tiba-tiba meninggalkan keluarganya atau bercerai, kemungkinan besar karena sudah ada akar kepahitan kepada pasangan yang ditimbun selama bertahun-tahun. Jika sudah menikah, sikap suka bermain mata (flirtatious) dan suka menyentuh (touchy-feely) lawan jenis yang atraktif tapi bukan pasangan sendiri; walaupun kelihatan hanya bercanda dan tidak berbahaya; seringkali akan menyakiti hati pasangan kita. Selain itu, komitmen ditunjukkan dengan tidak mengendalikan pasangan dan tidak membatasi panggilan Tuhan terhadap pasangan kita; melainkan memberikan dukungan penuh sehingga pasangan dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin dan memenuhi panggilan Allah dalam hidup mereka.
3.    cool and collected. Dapat menahan diri. Kata cool bukanlah seperti bahasa gaul sekarang yang berarti keren. Tapi sikap yang tetap tenang di bawah tekanan. Ketika momentum datang, semua orang yang memimpin kelihatannya mampu memimpin dengan baik. Tapi kepemimpinan justru akan terlihat jelas ketika situasi menjadi sulit, keras dan penuh tantangan. Ketika kepemimpinan Anda diserang oleh orang yang tidak suka dengan Anda atau oposisi Anda apakah Anda menjadi paranoid dan berpikir semua orang bersekongkol melawan Anda? Apakah Anda terkena serangan panik (panic attack) dan menjadi pecah berkeping-keping ? Ataukah Anda tetap tenang dan bertahan? Salah satu ciri Roh Kudus bekerja dalam diri Anda adalah rasa damai dan tetap bergantung kepada Allah ketika ujian datang (Kis 16:22-26). Tindakan tenang dan dapat menahan diri inilah sebagai salah satu cara untuk menunjukkan warisan kepada orang-orang yang paling kita kasihi.
4.        accessible, and hospitable. Dapat dijangkau dan suka memberi tumpangan.  Dapat dihubungi dengan mudah. Jika Anda ditelepon oleh anggota tim atau rekan pelayanan, apakah Anda mengangkat telepon itu? Jika saat itu Anda sedang sangat sibuk mengerjakan sesuatu, sehingga terjadi missed call, apakah setelah urusan Anda selesai, Anda segera menelpon balik? Jika Anda dihubungi via WA atau BBM untuk urusan yang penting apakah Anda merespon? Dalam melayani kita wajib mengasihi Allah dan manusia. Mengasihi Allah ditunjukkan dengan tindakan mengasihi manusia; berarti kita tidak mengisolasi diri dari jangkauan orang lain. Kisah Para Rasul menunjukkan kepada kita: Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." (Kis 6:2-4). Melayani meja berarti melayani Jemaat dan mengasihi manusia. Seorang guru, gembala, penginjil atau pengkhotbah selalu berhubungan dengan orang lain dan untuk berhasil dalam pelayanannya ia wajib mengasihi orang lain. Dapat dijangkau dan memberi tumpangan merupakan tindakan berkomunikasi  dengan mengasihi orang lain.
5.   He must know what he’s talking about. Ia harus paham dengan apa yang ia bicarakan. Yakobus 1:19-20 mengatakan: Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Cepat untuk mendengar artinya meneliti dahulu dengan seksama apa yang terjadi. Lambat berkata-kata artinya tidak segera berkomentar atau berpendapat atau menghakimi sebelum tahu persis dimana letak permasalahannya.
Versi Alkitab The Message lebih jelas:
Post this at all the intersections, dear friends: Lead with your ears, follow up with your tongue, and let anger straggle along in the rear. (James 1:19) Memimpinlah dengan telingamu, tindaklanjuti dengan lidahmu, dan jangan biarkan amarah berjuang mengikuti di belakangnya. (Yakobus 1:19)
Kombinasi memimpin dengan telinga dan baru diikuti dengan lidah ini menunjukkan tindakan berhikmat. Contoh tindakan tidak mengetahui apa yang ia bicarakan misalnya:
·      Menilai orang lain tanpa penyelidikan dan analisa yang mendalam / menghakimi;
·      Memberikan pendapat tentang sesuatu yang tidak ia kuasai / pahami;
·      Mengkhotbahkan hal-hal yang ia tidak lakukan / langgar;
·      Langsung bereaksi marah-marah dan menuduh ketika melihat suatu kejadian yang diasumsikan menyimpang tanpa menyelidiki dahulu apa yang terjadi sebenarnya;
·      Mengambil kesimpulan sebelum tahu persis dimana letak permasalahannya.
·      Bergosip/bercerita tentang orang lain khususnya tentang kekurangan / keburukannya.
·      Dst.
Tindakan tidak tahu apa yang dibicarakan menunjukan perilaku kurang berhikmat. Calon pemimpin melemahkan integritasnya sendiri dan jika terus dilakukan calon akan segera kehilangan respek dari keluarga, dari rekan pelayanan, dari para pemimpin lainnya dan dari Jemaat.
6.        not be overfond of wine. Tidak menggemari minuman keras secara berlebihan. Ada perbedaan antara Anda menyukai sesuatu dengan sesuatu itu yang menguasai Anda. Anda tidak menikmati wine tapi wine yang menaklukkan Anda. Anda tidak memiliki uang tapi uang  yang menjadikan Anda hambanya. Anda tidak menikmati makanan lezat tetapi makanan lezat itu yang mengendalikan Anda. Hal apakah yang sangat Anda nikmati berlebihan sehingga menjadi kecanduan dan diperbudak? Bagi beberapa orang mungkin ice cream. Softdrink berasa cola. Kopi hitam. Dark chocolate. Makanan yang manis dan berlemak. Dan seterusnya. Rasul Paulus mengatakan: Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun. (1Korintus 6:12). Sebagai orang Kristen, kita bebas makan dan minum apapun selama tidak berlebihan. Tidak berlebihan menunjukkan pengendalian dan penguasaan diri yang merupakan salah satu rasa buah Roh. Buah roh menunjukkan kedewasaan rohani. Penguasaan diri sangat diperlukan untuk memimpin diri, memimpin orang lain dan mengasihi mereka. Bukan untuk mengendalikan orang lain dan memanipulasi mereka.
7.    not pushy but gentle. Tidak memaksa tapi lemah-lembut. Sikap suka memaksakan kehendak menunjukkan sikap seorang yang egois dan berlawanan dengan Firman Tuhan. Kita melakukan pelayanan bukan untuk diri kita tapi untuk menyenangkan hati Tuhan. Perlu hikmat dalam hal ini. Fokus kepada target dan tujuan itu bagus, tetapi jangan sampai kita memaksakan / ngoyo sehingga membuat orang lain merasa dimanipulasi. Apalagi jika hal itu terjadi karena self management sendiri tidak berjalan dengan baik atau tidak mampu memprioritaskan urusan pribadi sehingga membuat segala sesuatu menjadi penting dan mendesak. Misalnya memberikan tugas dan memaksakan tugas harus selesai sekarang, bukannya meminta jauh-jauh hari atau beberapa waktu sebelumnya sehingga orang yang diminta mengerjakan ada kesempatan untuk mengatur juga hal-hal lain yang sedang ia kerjakan.
8.    not thin-skinned. Tidak mudah tersinggung. Mengasihi dan melayani Tuhan dengan mengasihi dan melayani sesama adalah proses perjalanan yang sangat panjang. Berlaku sepanjang umur hidup kita (Kejadian 5:24; Pengkhotbah 7:8; Roma 14:9). Jika mudah tersinggung (over sensitive), kemungkinan besar kita akan “mogok” dan tidak mampu menyelesaikan tugas dan panggilan hidup kita. Kita harus belajar untuk melepaskan diri dari rasa terluka (hurt) dan rasa nyeri (pain) dan rasa malu (shame) dalam hidup kita. Jadi berusahalah untuk mengatasi hal itu. Dengan menyelidiki hati dan motivasi kita melayani (Mazmur 26:2). Apakah saya melayani sesuai panggilan Tuhan dalam hidup saya?  Apakah yang menjadi motivasi saya melayani? Apakah saya sungguh mengasihi Allah yang ditandai dengan mengasihi Jemaat-Nya yang kadang-kadang kurang tahu berterima kasih atau tidak menghargai pelayanan yang kita lakukan ? Dan seterusnya.
9.    Not money hungry. Tidak mata duitan. Uang memang diperlukan dalam hidup kita. Segala sesuatu memerlukan uang tapi tidak semuanya dapat dimiliki dengan uang (mis. ucapan bahagia Yesus ─ Matius 5:1-12 dan buah roh ─ Gal 5:22-23). 1 Timotius 6:10 mengatakan:  Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Uang bukan sumber kejahatan tetapi sikap cinta akan uang-lah akan mendorong kita untuk menghalalkan cara dan melakukan segala kejahatan demi mendapatkan lebih banyak uang. 
10.   He must handle his own affairs well. Ia harus mampu menangani urusannya sendiri dengan baik. Apakah ada di antara kita yang berhutang tapi tidak mampu membayar? Apakah ada di antara kita yang terkenal akan mudah menjanjikan sesuatu kepada orang lain tapi tidak bisa memenuhinya? Mampu menangani urusan sendiri merupakan hal yang sangat mendasar. Prinsip dasar: jika tidak punya uang, jangan belanjakan. Tidak perlu ilmu dan analisa ekonomi yang rumit. Dalam hal uang: belanjakan lebih sedikit dari uang yang Anda terima. Utamakan Tuhan. Menabunglah sedikit. Jika Anda ingin cepat-cepat menjadi kaya, padahal belum waktunya, maka dapat berakibat lebih miskin daripada sebelumnya. Amsal 28:22  Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan. Jadi hiduplah sederhana tanpa menghamburkan harta yang Anda miliki.
11.     attentive to his own children and having their respect.  Perhatian terhadap anak-anaknya sendiri dan dihormati oleh anak-anaknya. Memperhatikan anak-anak. Memprioritaskan dan konsisten dalam mengasihi mereka. Memberikan mereka waktu untuk berkomunikasi dan beraktivitas bersama.  Melibatkan anak-anak dalam kehidupan Anda. Memberi teladan dan menepati janji yang sudah diucapkan. Mengarahkan anak-anak kepada pengembangan talenta spiritual, talenta alamiah dan panggilan hidup mereka. Sungguh-sungguh berdoa buat mereka dan menyerahkan mereka kepada Tuhan. Maka mereka akan bertumbuh dalam mengasihi Tuhan, mengasihi Anda dan melayani Tuhan. Tetaplah berkomunikasi dengan baik ketika mereka bertumbuh, maka rasa hormat dan sayang dari anak-anak kepada orangtua akan mengikuti.
12.     not a new believer. Bukan seorang yang baru bertobat. Jika bersaksi, seorang yang baru bertobat dapat melakukannya. Tetapi menjadi pemimpin Jemaat merupakan hal yang berbeda. Posisi kepemimpinan adalah posisi yang terhormat dan dihormati. Sebagai pemimpin Jemaat seseorang harus mampu mengajarkan doktrin dan hal-hal rohani. Oleh sebab itu, seorang yang baru bertobat harus memahami doktrin-doktrin Alkitabiah terlebih dahulu. Perlu waktu yang cukup untuk mempelajari dan memahami doktrin-doktrin tersebut. Selain itu, orang yang baru bertobat masih belum teruji karakter dan kedewasaan rohaninya. Jika karakter belum dewasa atau baru bertobat dan sudah diangkat menjadi pemimpin, maka ia dapat menjadi sombong. Paulus dan Barnabas dalam Kisah Para Rasul 14:21-23 menetapkan penatua di Listra, Ikonium dan Antiokhia pada perjalanan mereka yang kedua, bukan yang pertama.
13.     Outsiders must think well of him. Orang luar harus berpikir bahwa ia seorang yang baik dan layak. Orang luar disini adalah orang di luar gereja yang tahu atau mengenal Anda. Baik rekan kerja, rekan bisnis, maupun tetangga. Apakah Anda dikenal sebagai orang yang sombong dan suka menuntut ketika sedang makan di restoran? Ataukah Anda dikenal sebagai orang yang ramah dan suka membantu orang lain? Alkitab mengatakan: "...kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup," (2 Korintus 3:3). Posisi kepemimpinan sangat kritis di mata Jemaat dan apalagi di mata orang luar. Karena Anda mewakili gereja dan mewakili Tuhan. Menjadi saksi Tuhan yang hidup. Menjadi surat yang terbuka. Kesaksian terbesar bagi semua orang tentang Allah yang Anda layani, gereja dimana Anda menjadi bagiannya dan iman Anda sendiri adalah kehidupan Anda sendiri. Karena itu, kita harus berjuang lebih keras untuk menjangkau orang-orang dengan bersikap hangat, bersahabat dan mengasihi dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti perkataan Yesus dalam Matius 5:16:  Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

TED-LV05102017



BELI BUKU TULISAN STEPHANUS TEDY DI TOKOPEDIA:


0 comments:

Post a Comment